Common Sense, Nonsense, and Everything in Between

Deezer: Sebuah Review

Saya mulai suka dengan Deezer. Sekarang pakai paket platinum+ yang bisa mendengarkan online dan offline di Mac maupun di iPhone. Deezer ini bukan aplikasi yang breakthrough sebenarnya, sudah ada beberapa layanan serupa. Tapi yang unik dari Deezer adalah kemudahan menggunakannnya di Indonesia.

Jika Spotify dan lain lain masih tidak bisa digunakan secara langsung di Indonesia (tetapi harus lewat teknik-teknik manipulasi lokasi dan IP), maka Deezer kebalikannya, langsung bisa dipakai dengan mudah via browser. Ada sekitar 25-30 Juta lagu di library-nya. Jadi asyik juga bisa dengerin lagu kualitas prima, padahal lagu itu agak ‘antik’ dan ‘rare’. Misalnya aja Freshmen-nya The Verve Pipe. Atau albumnya Emeli Sande.

Paling asyik menggunakan Deezer kalo kita pasang plugin/addon dari browser, misalnya di Chrome, sehingga bisa dengarkan offline juga di Mac atau komputer apapun. Fitur lain yang top adalah sync antara browser di komputer dengan mobile handset.

Deezer ini juga punya banyak kelemahan atau bugs kali ya, misalnya bbrp kali ada problem dengan sync for offline listening. Tapi so far sptnya sudah fixed.

Kesimpulannya, dengan 5 USD per bulan, Deezer ini aplikasi yang murah untuk mendengarkan lagu kualitas prima secara legal.

Common Sense, Nonsense, and Everything in Between