Kemarin ada yang bercerita.
Seorang Ibu ke pasar, ingin membeli ayam. Kata penjual, harganya 45,000 seekor. Ibu ini kaget bukan kepalang, BBM belum naik tapi harga ayam ternyata sudah naik.
Ibupun protes “Masa’ ayam sekurus ini harganya sampai 45,000!”.
Si penjual cuma menjawab santai “Lah, itu kemoceng yang cuma tinggal bulu saja harganya 30,000!”.
Hahaha!, si Ibu tertawa bingung.
Value ayam bagi si Ibu adalah dagingnya. Walaupun bulu ayam juga dapat digunakan. Tetapi pada saat itu, tidaklah menambah nilai bagi Ibu tersebut. Ibu ini tahu persis tidak ada yang namanya Bulu Ayam Goreng Mentega atau Bakmi Bulu Ayam.
Tapi, bagi orang lain, value seekor ayam bisa berbeda!
Nah, mari berpikir dari sudut pandang pelanggan Anda, sudahkah Anda mengetahui secara persis value proses dan produk Anda bagi pelanggan Anda? Sudahkah Anda melakukan segmentasi yang tepat siapa saja pelanggan Anda yang harus dipenuhi value-nya secara maksimal?