Author: Suwandi

  • In Their Shoes?

    Banyak yang suka bilang “coba saja kalau kamu di posisi saya” something like “in my shoes” kinda thing. Menurut saya, request ini tidak serta merta membuat kita dapat berpikir di posisi yang diminta tersebut. Dulu, sebelum punya istri dan anak, saya jarang punya weekend. Biasanya, saya “ngantor” di laptop sampai malam.

    Hari biasa juga rasanya tidak ada yg namanya jam kerja. Enjoy sekali. Kadang suka kesal saat rekan kerja tidak mengikuti irama ini. Pernah ada yang mengatakan ke saya kalau ini wajar karena rekan saya sebagian berkeluarga. Tapi saya berargumen kalau ini soal komitmen πŸ™‚ Mentor saya meminta saya untuk membayangkan kalau saya berada di situasi seperti rekan saya. Saya bilang jika saya adalah dia maka saya akan menyelesaikan pekerjaan ini dan baru kemudian bermain dengan anak.

    Well, you can’t be in their shoes if you never had that shoes before!

    Sekarang bagaimana? I do not need to spell it for you. πŸ™‚

    Case ini terjadi di banyak sekali situasi. Misalnya saja saat baru pertama kali mulai kerja, saya dan teman-teman di perusahaan pertama suka menertawakan atasan dan boss yang tiap sebentar meeting. Kita bilang mereka ngga kerja dan cuma bisa meeting.

    Sekarang? Saya paham kenapa meeting itu penting sekali.

    Lantas, karena kita sudah berada di dua posisi, ini saatnya untuk sedikit bijaksana pula πŸ™‚ Kita sekarang tahu bahwa lawan bicara kita mungkin tidak pernah di situasi kita dan sangat mungkin dia tidak paham situasinya. Kita juga bisa memahami kenapa dia tidak memahami situasi kita. See?

    Hmmm jadi ribet. Off i am!

  • Cara Order Unik ala D’Cost VIP

    Cara order D’Cost ini rada nyeleneh tapi pintar! Self service dgn cara yang berbeda dan unik. Mereka menyediakan gambar dan visualisasi dari menu mereka dan kemudian memajang masing masing menu dengan kartu.

    20130718-172903.jpg

    Kemudian, pelanggan tinggal melihat mana yang disuka, mengambil kartunya, dan kemudian menyerahkan kepada waiter. Simple!

    Ada syaratnya agar sistem ini bisa berjalan, diantaranya simplifikasi. Sulit membayangkan pelanggan harus melihat 100+ menu. Apalagi jika ada variasi.

    Benefitnya jelas banyak, kesalahan order bisa turun. Waktu yang dipakai untuk verifikasi order juga otomatis hilang. Masuk ke area produksi alias dapur cukup dengan menyerahkan tumpukan kartu lengkap dengan barcode! Jelas sistem yang simple. πŸ™‚

  • Who is The Dumbest?

    Tadi dengar cuplikan di radio, sekarang jadi lupa radio yg mana. Penyiar pertama nanya “Eh, diantara superhero ini, Superman dan Batman, mana yang paling bodoh?”. Nah, di sini saya jadi keliatan bodoh, pada saat sudah memulai menulis ini, saya malah lupa jawabannya.

    Superman-Batman-Bodohan Mana

    Akhirnya, googling! And you know what, sekilas info, per Juli ini, kita bisa memberi instruksi kepada Siri “please google on bing,…” πŸ™‚

    Balik ke topik, setelah google, akhirnya ketemu jawabannya di salah satu halaman. “Batman lebih bodoh, karena dia punya sayap lebar tapi tidak bisa terbang. Terus sayapnya buat apa donk? Ternyata cuma buat gaya-gayaan biar gak kalah saing sama Superman!”

    Ini ga lucu-lucu amat sih sebelum penyiarnya nanya lagi “Kalau Batman dengan Robin, mana yang lebih bodoh?”

    “Ya jelas Robin lah, udah jelas Batman bodoh, masih aja ditemenin!”

    Tapi, yang sebenarnya lebih lucu adalah pas kita browse hasil pencarian di internet. Ada yang memberi tebakan ini (Siapa yang lebih bodoh, Superman atau Batman) di Yahoo Answer, kemudian ada yang coba jawab:

    Ga ada yg bodoh……sebodohnya mereka tetep mereka pejuang kebenaran sekalipun hanya ada di fiksi tp they better..and they are not stupid….!!!

    Kemudian, yang ini sok bijaksana:

    Sorry dulu nih.Β Kalo menurut saya yang lebih bodoh adalah yang mengatakan mereka bodoh.Β Udah tahu bodoh masih aja di publikasikan. dan dikomentari.
    Ya mbok diajari, agar tidak bodoh lagi GITHUU.

    Yang ini lucu sih:

    Aku kurang begitu tahu. Soalnya, belum pernah sekelas sama mereka.

    Dan,…. yang dipilih kebanyakan orang sebagai jawaban terbaik adalah yang menjawab:

    BODOHAN SAYA… coz ga punya kemampuan apa-apa….

  • Customized Short URL!

    Ini murni iseng. Sudah banyak memang URL shortening service gratisan. Dulu selalu pakai bit.ly. Tujuan penyingkatan URL ini selain simplifikasi tentunya adalah untuk mempermudah posting di media lain (hello?! like i need to explain that).

    Nah, kali ini lagi iseng coba buat sendiri, kebetulan website ini pakai domain suwanditalks.com, (dulu slogannya “not only bread can talk, suwandi can too!”), mau experimen gratisan dengan domain dot tk. Secara kebetulan swnd.tk masih available.

    Nah, jika cara yang diajarkan WPBeginner benar, harusnya posting ini akan automatically generate swnd.tk/****. Coba ah.