Common Sense, Nonsense, and Everything in Between

Imitation of Life

Pagi ini sambil kerja dan pilih album secara random malah dapatnya Imitation of Life-nya REM. Unplugged! It’s like the best version of Imitation of Life.

Imitation of Life ini ada ceritanya. Dirilis tahun 2001 dan lagu ini sempat jadi favorit di zaman kuliah. Genre alternative rock-nya REM ini sama dengan genrenya Matchbox Twenty. Dan Imitation of Life populer berbarengan dengan Mad Season-nya Matchbox Twenty (album dimana mereka ganti nama dari angka ke huruf).

Dari judulnya saja, sudah unik: Imitasi Hidup. Ini ternyata sangat relevan dengan apa yang terjadi saat ini. Begini, REM menggunakan istilah ini untuk mereka dan kita yang mungkin selama ini hidup dalam kepalsuan. Mencari hal yang salah, menjalani hidup yang salah. Imitasi dari hidup yang nyata. Berat 🙂

Coba perhatikan liriknya:

Thats sugarcane that tasted good.
Thats cinnamon, thats Hollywood.
C’mon, c’mon no one can see you try.

No one can see you try. Kita hidup dalam kepalsuan karena ingin terlihat sesuai dengan apa yang kita ingin orang lain lihat. Tapi itu bukan kita. Kita akhirnya mencoba keras, melakukan ini itu, padahal semua orang tahu: fake.

Lalu,

You want the greatest thing
The greatest thing since bread came sliced.
You’ve got it all, you’ve got it sized.
Like a Friday fashion show teenager
Freezing in the corner
Trying to look like you don’t try.

So, what life are we living?

Common Sense, Nonsense, and Everything in Between