Common Sense, Nonsense, and Everything in Between

Dua Pedagang Pembohong

Kata orang-orang, paling mudah mengajarkan suatu lesson itu kalau kita bisa mengemasnya dalam bentuk cerita, alias story telling. Ada benarnya. Biasanya ada ceramah itu paling bosan kalau tidak ada cerita menarik. Dulu pernah ada yang cerita, tentang tidak ada untungnya membohongi pelanggan. Waktu itu sampai ada 2 cerita. Cerita ini mungkin sudah saya dengar 10 tahun lalu, tapi masih nempel di kepala.

Cerita pertama tentang satu orang pedagang ayam. Hari sudah sore, tapi ayam yang sisa seekor ini kok ngga laku-laku. Tiba-tiba datang seorang ibu menanyakan ayam, si pedagang ini senang bukan kepalang.
“Bang, ayamnya donk. Bagus ga?”
“Ooo, bagus sekali ini, Bu, coba lihat gemuk kan?”
“Wah, ada yang lain ngga?”
“Ada!”, sambil memasukkan kembali ayam ke keranjang yang tertutup, kemudian mengeluarkan ayam yang sama.
“Ini, Bu, lebih gemuk sih kalau yang ini.”
“Iya, kalau gitu, saya ambil dua-duanya ya, Bang.”

Cerita kedua tidak kalah telak, ceritanya si pedagang spesialis ikan bawal lagi sepi. Es batu untuk menjaga kesegaran ikannya juga sudah hampir mencair semua. Kemudian datanglah seorang ibu, “Ini ikan gurami bukan, Bang?”. Tanya si ibu yang sepertinya jarang ke pasar.
Si abang senang juga ditanyain calon pembeli, “Iya, Bu, ini gurami, segar semua!”.
Si ibu kemudian berkata, “Yahhh, saya lagi cari bawal…”

See? Mudah-mudahan 2 cerita ini nempel di kepala Anda juga, the lesson is do not trick your customers. Never.

Common Sense, Nonsense, and Everything in Between